Secara epistemologi, kata konstruktivistik berasal dari kata “to construct” yang artinya membangun atau menyusun. Teori belajar konstruktivistik adalah suatu teori belajar yang menekankan bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia untuk manusia, tetapi pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) manusia itu sendiri. Pengetahuan tidak bisa ditranfer dari pikiran seseorang yang memiliki pengetahuan itu kepada pikiran orang lain yang tidak memiliki pengetahuan itu. Manusia akan secara aktif mengkonstruksi pengetahuan yang diterimanya melalui pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Manusia akan membentuk skema, kategori dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuannya. (Zunaidi dalam Ariant, 2013: Online; Budiningsih, 2012: 56-57; Jufri, 2010: 35; Suyono dan Hariyanto, 2012: 105; Pa dalam PPK Malaysia, 2001: 8).
Teori konstruktivistik lebih menekankan proses daripada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan pembelajaran memang penting, tetapi proses yang melibatkan cara-cara dan strategi dalam belajar jauh lebih penting, karena proses belajar sangat memengaruhi hasil belajar. Proses belajar, hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan memengaruhi perkembangan pola pikir dan skema berpikir peserta didik. Sebagai upaya dalam memperoleh pemahanan atau pengetahuan, peserta didik akan mengkonstruksi atau membangun pemahannya terhadap fenomena yang ditemui dengan menggunakan pengalaman, struktur kognitif dan keyakinan yang dimiliki. (Wibawa, 2013: Online).
Teori konstruktivistik lebih menekankan proses daripada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan pembelajaran memang penting, tetapi proses yang melibatkan cara-cara dan strategi dalam belajar jauh lebih penting, karena proses belajar sangat memengaruhi hasil belajar. Proses belajar, hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan memengaruhi perkembangan pola pikir dan skema berpikir peserta didik. Sebagai upaya dalam memperoleh pemahanan atau pengetahuan, peserta didik akan mengkonstruksi atau membangun pemahannya terhadap fenomena yang ditemui dengan menggunakan pengalaman, struktur kognitif dan keyakinan yang dimiliki. (Wibawa, 2013: Online).
Selengkapnya silakan download melalui link di bawah ini.
Tags
Pendidikan