PENGANTAR
Konsep kompetensi, performansi, struktur dalam, dan struktur luar merupakan prinsip-prinsip dasar dalam aliran linguistik generatif transformasi yang dipelopori oleh Noam Chomsky. Apakah benar bahwa keempat konsep tersebut murni temuan Noam Chomsky? Artikel sederhana ini akan mengupas asal muasal konsep kompetensi, performansi, struktur dalam, dan struktur luar.
KOMPETENSI - PERFORMANSI DAN STRUKTUR DALAM - STRUKTUR LUAR
Sebelum membahas dari mana konsep-konsep tersebut berasal, kiranya perlu dijelaskan dulu pengertian dari masing-masing konsep tersebut.
Istilah kompetensi dan performansi linguistik pada hakikatnya merupakan padanan dari istilah competence dan performance (Inggris). Aspek kompetensi diartikan sebagai pengetahuan yang dimiliki oleh pemakai bahasa mengenai bahasanya. Aspek ini bersifat abstrak karena merupakan seperangkat kaidah (bahasa) yang ada dalam otak pemakai bahasa. Sementara itu, aspek performansi diartikan sebagai pemakaian bahasa itu dalam keadaan yang sebenarnya. Aspek ini bersifat konkret karena berwujud ujaran yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran.
Selanjutnya, konsep struktur dalam dan struktur luar dapat dipadankan dengan istilah deep structure dan surface structure. Struktur dalam dapat diartikan sebagai representasi kemaknaan yang sebenarnya dari bentuk bahasa tersebut. Sedangkan struktur luar merupakan bahasa yang diujarkan atau dituliskan baik secara nyata maupun hanya sekedar dalam benak kesadaran atau di dalam hati. Dengan kalimat lain dapat dikatakan bahwa struktur dalam merupakan tempat terjadinya proses berbahasa yang sebenarnya secara mental, sedangkan struktur luar adalah wujud bahasa yang didasarkan oleh struktur dalamnya.
PENGAKUAN CHOMSKY
Terkait konsep kompetensi, performansi, struktur dalam, dan struktur luar, Chomsky sendiri sebenarnya tidak pernah menyatakan bahwa ia telah menanamkan tonggak baru untuk menandai pergantian paradigma dalam bidang linguistik. Hal ini berarti Chomsky tidaklah melakukan scientific revolution atau revolusi keilmuan dalam bidang linguitsik. Dalam kuliahnya di hadapan para cercik-cendekiawan di Universitas of California di Berkeley pada bulan Januari 1967, ia hanya menyatakan keprihatinannya terhadap sikap para cendekiawan yang percaya begitu saja terhadap aliran prikologi kefaalan yang sedang naik daun pada saat itu. Demikian juga sikap para ilmuwan waktu itu terhadap linguistik yang mendasarkan diri pada aliran ilmu keprilakuan Skinner. Chomsky tidak melihat adanya tanda-tanda skeptis dan kewaspadaan terhadap dogma baru itu.
Berangkat dari keprihatinan Chomsky terhadap perkembangan ilmu kebahasaan yang sangat didominasi oleh ilmu keprilakuan, otomata, teori komunikasi matematis itu mendorong dia untuk menggali pikiran-pikiran para ilmuwan yang pada zaman Renaissance. Menurut pikiran Chomsky, mustahil para ilmuwan yang hidup pada zaman tersebut memiliki pikiran yang sangat dangkal terhadap gejala kemanusiaan yang sangat penting, seperti halnya bahasa. Dia percaya bahwa pada saat itu muncul pemikiran yang genius tentang masalah kebahasaan.