Pengertian dan Ciri-Ciri Cerpen Kontemporer




A.      Pengertian Cerpen Kontemporer
Sebelum merumuskan pengertian cerpen kontemporer, perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana konsep dasar dari kontemporer itu sendiri. Jika ditinjau dari sudut etimologi, kontemporer berarti pada masa ini, kekinian, atau dewasa ini. Dengan demikian cerpen kontemporer dapat berarti cerpen kekinian, cerpen masa kini, cerpen dewasa ini, atau cerpen modern. Jadi jika kita berpijak dari pengertian ini, maka seluruh cerpen yang dibuat pada masa kini akan disebut sebagai cerpen kontemporer.
Jika melihat realitas yang ada, anggitan terkait cerpen kontemporer di atas belumlah memadai untuk menggambarkan makna dari cerpen kontemporer itu sendiri. Hal ini disebabkan karena, antara cerpen konvensional dengan cerpen kontemporer memiliki perbedaan yang cukup signifikan terkait dengan struktur dan gaya yang membangunnya. Jadi, walaupun cerpen itu sama-sama dibuat pada masa kini, belum tentu cerpen tersebut termasuk ke dalam golongan cerpen kontemporer. Sebab, kekontemporeran suatu cerpen tidak hanya dilihat dari masa/waktu penciptaannya. Akan tetapi, pola dan gaya penulisannya lah yang menjadi parameter utama untuk menentukan kekontemporeran suatu cerpen.
 Babak awal cerpen kontemporer dimulai dari munculnya cerpen-cerpen yang ‘nyeleneh’ atau cerpen yang tidak mengikuti pola-pola atau kaidah-kaidah penulisan cerpen pada umumnya, seperti harus memiliki tokoh, plot atau setting, dan tema. Jadi cerpen kontemporer muncul sebagai cerpen yang anti tokoh, anti plot atau setting, dan anti tema. Pada intinya, polanya sangat berbeda dari cerpen konvensional. Cerpen kontemporer juga berusaha menemukan pengucapan diri yang matang, terlepas dari kaidah-kaidah penulisan cerpen pada umumnya.

Berdasarkan paparan di atas, dapatlah disumpulkan bahwa pengertian cerpen kontemporer adalah cerpen yang dibuat dengan gaya ucap baru. Dengan kalimat lain dapat dikatakan bahwa cerpen kontemporer merupakan cerpen yang memiliki kekhasan gaya ucap sendiri tanpa memperhatikan pola-pola atau kaidah-kaidah penulisan cerpen secara umum.



B.      Ciri-Ciri Cerpen Kontemporer
Berangkat dari pengertian cerpen kontemporer di atas, ciri-ciri cerpen kontemporer dapat diperikan sebagai berikut.
1.     Anti tokoh
Identitas tokoh dalam cerpen kontemporer menjadi tidak penting. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan nama Tokoh Kita, Lelaki Setengah Baya, Penjaga Kuburan, dan lain-ain.
2.     Anti plot atau setting
Latar tempat dan lata waktu dalam cerpen kontemporer juga tidak mengacu pada waktu tertentu, sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja.
3.     Anti alur
Dalam cerpen konvensional, alur selalu didasari pada rangkaian peristiwa yang mempunyai pertalian hubungan sebab-akibat (kausalitas). Akan tetapi, dalam cerpen kontemporer, segala peristiwa yang terjadi bisa tumpang-tindih dan tidak menunjukkan adanya hubungan kausalitas (sebab-akibat). Peristiwa yang dihasilkan lakuan danpikiran disajikan seketika secara serempak, seolah-olah peristiwa itu datang saling menyergap. Akibatnya, peristiwa itu seperti tidak jelas lagi juntrungannya.
4.     Anti tema
Tema dalam cerpen kontemporer juga memiliki absurditas yang tinggi. Susah dipahami. Namun, amanatnya dapat dipetik.
Selanjutnya, ada pula pendapat dari beberapa ahli yang mencoba menerangkan ciri-ciri cerpen kontemporer. Pendapat pertama dikemukakan oleh Purba (2001). Menurutnya, cerpen kontemporer memiliki ciri sebagai berikut.
1.     Anti tokoh
2.     Anti alur
3.     Bersuasana misteri atau gaib
4.     Cenderung mengungkapkan transcendental atau sufistik
5.     Cenderung kembali ke tradisi lama atau warna lokal

Pendapat lainnya dikemukakan oleh Kenkubela. Menurutnya, cerpen kontemporer memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1.   Tema, mengangkat masalah keterubingan manusia dan kehidupan yang absurd (tidak masuk akal).
2.     Identitas tokoh menjadi tidak penting.
3.     Latar tempat dan waktu dapat berlaku di mana saja dan kapan saja.
4.   Alur, tidak lagi menekankan adanya hubunga kausalitas (sebab-akibat). Peristiwa yang dihasilkan oleh lakuan dan pikiran disajikan secara tumpeng tindih. Akibatnya peristiwa itu seolah-olah tidak jelas lagi.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form